"Garuda Raksasa" Yang Terabaikan


Jakarta - Jika Anda rajin blogwalking atau menjenguk milis, mungkin Anda telah menemukan ini: bangunan raksasa Garuda Pancasila di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. Anda layak berdecak kagum, tak habis pikir ternyata ada orang kita yang memiliki ide membangun Garuda Pancasila raksasa.

Bangunan ini sejatinya sudah lama berdiri. Namun kedahsyatannya baru diketahui publik luas setahunan ini berkat teknologi google earth. Dari angkasa, bangunan itu memukau dengan desain Garuda Pancasila yang cukup jelas. Ada sayap, kepala, maupun perisai berlambang 5 sila.

Bangunan apakah itu? Nama resminya adalah Graha Garuda Tiara. Jika ingin menyaksikannya, silakan masukkan koordinat S 6.417919 E 106.957672 ke google earth atau google map. Dengan mudah, tampilan bangunan Garuda Pancasila itu kentara.

Sejumlah blogger telah menampilkan bahasan Graha Garuda Tiara ini dalam blognya. Disebutkan bahwa bangunan itu milik keluarga Cendana yang dibangun sekitar 1995 namun macet pada 1997. Para remaja yang terlibat Kirab Remaja Nasional, program reguler Orba, sering diinapkan di sini.

"Tampaknya kompleks gedung ini tidak lagi dipergunakan dan terbengkalai, tersangkut kasus dana Jamsostek senilai 75 milyar," tulis blog beralamat ryosaeba.wordpress.com.

Sedangkan blog Arief di katawaktu.multiply.com mengisahkan bahwa kompleks Graha Garuda Tiara itu direncanakan rezim Soeharto sebagai kompleks olahraga, lengkap dengan hotel, yang konon untuk menandingi Senayan, kompleks olahraga peninggalan Soekarno.

Arief menceritakan, dulu dia memiliki seorang teman yang bekerja sebagai front desk di Hotel Garuda Tiara Convention, Cileungsi. "Dari penuturannya, teman saya menceritakan bahwa hotel tersebut cukup mewah dan banyak dihuni oleh para ekspatriat yang bekerja di kawasan Bekasi, Cibinong dan sekitarnya," tulisnya.

Seiring jatuhnya Soeharto dari kekuasaan, berakhir sudah riwayat Graha Garuda Tiara. Dari peta google earth, yang telihat hanya rumput ilalang yang memenuhi kawasan ratusan hektar itu. "Bangunan hotel yang tadinya berdiri megah kini menjadi rumah hantu," tulis Arief.

Graha Garuda Tiara Indonesia. adalah hotel yang dibangun oleh keluarga Cendana pada 1995 teronggok tak terawat. Berikut foto - foto terakhir kondisi bangunan tersebut :












 



Graha Garuda Tiara Indonesia (GGTI) terlihat dari atas. 
Foto : Google. 














Graha Garuda Tiara Indonesia (GGTI). Bangunan ini akan 
terlihat seperti burung garuda raksasa bila dilihat dari atas. 
Bangunan seluas 44 hektar ini berdiri di Jl.Narogong Km.23 
Cileungsi, Bogor.




















Lobi hotel telah hancur. 
Diduga GGTI dibangun dari uang PT. Jamsostek. 

 














Bagian sayap garuda. 
Bangunan ini dulunya diperuntukkan menjadi wisma. 


















Kaca-kaca bangunan sudah pecah.


















 

Lantai dan dinding sudah berlumut. 


















Bahkan beberapa rangka bangunan sudah mulai rusak. 
Besi-besinya yang konon buatan PT. Bukaka sudah berkarat. 



















Namun kesan kekokohan dan kemewahan bangunan 
'peninggalan Orba' ini masih dapat terlihat. 


















Kini lokasi keseluruhan gedung yang mengambil tempat 
5 hektar dari total 44 hektar luas area hanya seperti 
bangunan tua tidak terawat.




















GGTI awalnya digunakan sebagai tempat penampungan 
atlet dan asrama Kirab Remaja Nasional. 


sumber : detikcom

"Otak Facebooker Hanya Sanggup Berteman 150 Orang"


Warga Facebook alias facebooker sering 'menimbun' jumlah teman, kadang sampai ribuan banyaknya. Namun menurut seorang peneliti, manusia sesungguhnya tidak mampu mengingat atau mengendalikan hubungan sosial dengan lebih dari 150 orang saja.

Adalah Robin Dunbar, profesor Evolutionary Anthropology di Oxford University yang mencetuskan klaim itu. Sang profesor pernah mengembangkan teori bernama 'Dunbar's number' yang jadi basis pernyataannya tersebut.
Teori itu mengklaim bahwa ukuran neocortex--bagian otak untuk berpikir sadar dan berbahasa--membatasi manusia untuk mengurus lingkungan sosial hanya dengan sekitar 150 teman, tak peduli betapapun besar sikap sosial seseorang.
Jumlah itu didapat setelah Dunbar meneliti seberapa sering manusia melakukan kontak dalam berbagai golongan masyarakat, dari lingkungan pedesaan sampai perkotaan.

Ternyata menurut riset lanjutan Durban, meski Facebook memungkinkan orang punya begitu banyak teman, tetap saja jumlah teman yang bisa dikontrol berkisar pada angka 150.
"Anda bisa memiliki 1500 teman, namun ketika Anda lihat trafik di situs, Anda akan melihat bahwa orang tetap mempunyai lingkaran pertemanan di kisaran 150 orang," tukas Dunbar seperti dilansir Times of India yang dikutip detikINET, Senin (25/1/2010).

Dunbar menambahkan bahwa wanita cenderung lebih baik dalam membina hubungan dengan terus berkomunikasi satu sama lain. Sedangkan kaum lelaki membutuhkan kebersamaan secara fisik sebelum bisa jadi akrab.